0
0
Di era mobilitas tinggi, muncul tren travel light, yaitu bepergian dengan barang sesedikit mungkin. Konsep ini bukan hanya soal kepraktisan, tetapi juga bagian dari filosofi hidup minimalis.
Travel light memungkinkan wisatawan bergerak lebih bebas, tanpa terbebani koper besar atau biaya bagasi tambahan. Dengan satu tas ransel, perjalanan jadi lebih fleksibel.
Generasi muda, terutama backpacker dan digital nomad, sangat menggemari gaya ini. Mereka lebih memilih membawa barang multifungsi dan praktis.
Selain efisiensi, travel light juga mendukung keberlanjutan. Dengan barang lebih sedikit, konsumsi energi transportasi berkurang, sehingga jejak karbon lebih rendah.
Media sosial penuh dengan tips travel light, dari cara melipat pakaian hingga memilih gadget serbaguna. Banyak brand kini menawarkan produk khusus untuk mendukung tren ini, seperti pakaian quick-dry dan tas kompresi.
Namun, tidak semua orang bisa langsung terbiasa. Butuh latihan untuk memilih barang esensial dan meninggalkan yang tidak perlu.
Travel light membebaskan wisatawan dari beban fisik dan mental, membuat perjalanan lebih menyenangkan.
Gaya ini membuktikan bahwa kebebasan sering datang dari kesederhanaan.
