Read Time:28 Second
Di era digital, data adalah minyak baru. Perusahaan teknologi raksasa menguasai miliaran informasi dari pengguna: mulai dari lokasi, belanja, hingga preferensi pribadi.
Kebocoran data menjadi isu besar. Kasus peretasan besar-besaran yang melibatkan jutaan akun menunjukkan lemahnya perlindungan siber di banyak negara.
Negara-negara maju mencoba mengatur dengan regulasi seperti GDPR di Eropa, sementara sebagian besar negara berkembang masih tertinggal.
Selain itu, pemerintah sering terjebak dilema: melindungi privasi atau memanfaatkan data untuk pengawasan.
Kesimpulannya, dunia menghadapi krisis data global. Pertanyaannya, apakah informasi ini akan menjadi alat kemajuan, atau senjata kontrol yang membahayakan kebebasan individu?

