pentingnya pelatihan mengemudi defensif (defensive driving) sebagai investasi keselamatan jangka panjang. Kami akan mematahkan mitos bahwa pelatihan lanjutan hanya untuk pembalap atau pengemudi profesional, dan menjelaskan bagaimana teknik ini dapat menyelamatkan nyawa dalam situasi lalu lintas sehari-hari.
Banyak orang berpikir bahwa bisa mengemudikan mobil (mengoperasikan setir, gas, rem) berarti mereka sudah “ahli”. Padahal, lulus ujian SIM hanyalah awal. Mengemudi defensif adalah soal kesadaran situasional, antisipasi, dan kemampuan mengelola risiko di jalan raya yang penuh variabel tak terduga.
Sekolah mengemudi defensif mengajarkan teknik yang tidak ada di kursus mengemudi biasa. Misalnya, cara mengendalikan mobil saat oversteer atau understeer, teknik pengereman darurat yang benar (panic braking) di permukaan basah, dan cara memindai potensi bahaya jauh di depan, bukan hanya fokus pada mobil di depan kita.
Manfaatnya langsung terasa. Pengemudi defensif cenderung lebih tenang, tidak mudah terprovokasi, dan memiliki waktu reaksi yang lebih baik karena mereka sudah mengantisipasi kesalahan pengemudi lain. Ini bukan tentang siapa yang paling cepat, tapi siapa yang paling aman.
Menganggap pelatihan ini sebagai biaya adalah keliru; ini adalah investasi. Biaya satu kali untuk pelatihan defensif jauh lebih murah daripada biaya perbaikan mobil, biaya rumah sakit, atau kehilangan nyawa akibat kecelakaan yang sebenarnya bisa dicegah jika pengemudi tahu apa yang harus dilakukan.

