Keamanan Siber Kuantum: Kesiapan Bank Sentral Asia Menghadapi Ancaman Komputasi Generasi Berikutnya.

Keamanan Siber Kuantum: Kesiapan Bank Sentral Asia Menghadapi Ancaman Komputasi Generasi Berikutnya.

0 0
Read Time:1 Minute, 4 Second

Kedatangan komputasi kuantum berpotensi menghancurkan sebagian besar sistem enkripsi yang digunakan saat ini, yang melindungi transaksi keuangan global dan data sensitif. Sebagai garda depan keamanan finansial, Bank Sentral di Asia kini secara diam-diam berinvestasi dalam penelitian dan pengembangan solusi Keamanan Siber Kuantum (PQC – Post-Quantum Cryptography).

Ancaman ini menjadi perhatian serius karena para peneliti percaya bahwa negara-negara maju mungkin telah berhasil mengembangkan komputer kuantum yang mampu meretas sistem enkripsi Public Key Infrastructure (PKI) yang digunakan secara luas dalam waktu singkat. Bank Sentral perlu “menggeser” infrastruktur digital mereka sebelum serangan kuantum menjadi kenyataan.

Upaya yang dilakukan di Asia meliputi pembentukan gugus tugas khusus untuk menguji algoritma kriptografi PQC yang direkomendasikan secara internasional, seperti yang dikembangkan oleh NIST di Amerika Serikat. Selain itu, mereka berkolaborasi dengan universitas dan startup lokal untuk membangun keahlian dan ketahanan siber domestik.

Transisi dari sistem kriptografi lama ke PQC adalah proses yang kompleks dan mahal, melibatkan penggantian semua hardware dan software yang sensitif terhadap kriptografi di seluruh jaringan finansial. Ini memerlukan koordinasi yang belum pernah terjadi sebelumnya antar lembaga keuangan dan sektor swasta.

Kesiapan Bank Sentral Asia dalam transisi kuantum akan menjadi faktor penentu dalam menjaga stabilitas sistem keuangan regional dan kepercayaan pasar global. Negara-negara yang bergerak lambat berisiko tinggi terhadap pelanggaran data masif di masa depan.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %