Ketergantungan pada Wearable dan Quantified Self: Antara Data dan Obsesi

Ketergantungan pada Wearable dan Quantified Self: Antara Data dan Obsesi

0 0
Read Time:42 Second

Berlin – Gerakan Quantified Self (Diri yang Terukur), yang didukung oleh wearable technology (jam tangan pintar, cincin), mendorong individu untuk mengumpulkan dan menganalisis data ekstensif tentang kinerja tubuh dan gaya hidup mereka—tidur, detak jantung, langkah, dan stres.

Meskipun data ini menawarkan wawasan yang luar biasa untuk peningkatan kesehatan yang disengaja, tren ini juga memicu fenomena ketergantungan dan obsesi data. Individu mungkin menjadi terlalu bergantung pada metrik wearable untuk memvalidasi perasaan mereka (“Saya merasa lelah, dan data HRV saya mengonfirmasi bahwa saya seharusnya lelah”) atau mengalami kecemasan saat data tidak sesuai dengan harapan mereka (“sleep score” rendah padahal merasa istirahat).

Gaya hidup Quantified Self yang sehat memerlukan keseimbangan: menggunakan data sebagai panduan, bukan sebagai tiran. Ketergantungan yang sehat berarti memperhatikan tubuh dan menggunakan data wearable untuk mendorong perubahan gaya hidup yang bermakna, bukan hanya untuk mengumpulkan angka yang sempurna

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %